Pulau Bidadari merupakan salah satu gugusan pulau yang terdapat di kepulauan seribu yang dikembangkan sebagai kawasan wisata bahari. Ingin mengetahui lebih lanjut? simak artikel berikut.
Pulau ini dulunya bernama Pulau Sakit karena oleh pemerintahan VOC digunakan sebagai tempat buangan orang berpenyakit lepra.
Secara geografis pulau ini berada pada 106’ 44,8” Bujur Timur (BT) dan 6’ 02,2” Lintang Selatan (LS), di antara gugusan Pulau Onrust, Pulau Khayangan, Pulau Kelor, dan Pulau Ayer. Masuk dalam wilayah Kelurahan Untung Jawa, Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan dan Kabupaten Kepulauan Seribu.
Perjalanan menuju pulau ini tidaklah membutuhkan waktu lama karena letaknya yang relatif sangat dekat dengan Jakarta. Anda hanya butuh waktu sekitar 30 menit dari Pantai Marina Ancol dengan menggunakan speedboat yang disediakan oleh pengelola Wisata Pulau Bidadari.
Jadwal keberangkatan dengan menggunakan jasa layanan speedboat ini adalah 2x pada hari biasa, dan 3x dalam sehari pada hari Sabtu. Sepanjang perjalanan ber-speedboat ria, maka anda akan menyaksikan beberapa pulau yang mempunyai nilai sejarah di masa lampau seperti Pulau Kahyangan, pulau Kelor, pulau Onrust. Pulau tersebut pernah digunakan oleh pemerintahan VOC sebagai tempat berlabuh sebelum menuju Jakarta dan juga tempat untuk mendirikan benteng pertahanan untuk menjaga Jakarta.
Sebelum dikembangkan sebagai resort wisata, Pulau Sakit adalah pulau kosong tak berpenghuni. Hingga akhirnya sekitar tahun 1970an, atas perkenan gubernur Ali Sadikin maka pulau ini dikelola oleh PT Seabreez dan dijadikan sebagai kawasan wisata. Kemudian namanya diubah menjadi Pulau Bidadari untuk lebih menarik perhatian wisatawan.
Objek wisata Pulau Bidadari
Disamping nilai sejarah peninggalan tersisa dari zaman penjajahan Belanda seperti benteng tahun 1786 dengan beberapa meriam yang dilestarikan, Pulau Bidadari mempunyai keistimewaan yang lebih dibandingkan tempat wisata lainnya yang berada digugusan kepulauan seribu. Kemudian lebih dari 60 persen wilayah pulau terdiri atas tanaman-tanaman langka seperti pohon perdamaian (baringtonia exelsa), pohon kepuh, pohon sentigi (pempis acidula), pohon kayu hitam (diospyros maritama), pohon glodokan, beberapa tanaman buah, dan juga hutan mangrove yang terpelihara dengan baik.
Pantai di Pulau Bidadari merupakan pasir putih alami dengan air laut bersih dan jernih. Juga terdapat komunitas biawak (veranus salvator) yang hidup bebas dengan populasi lebih kurang 100 ekor dan sangat terbiasa dengan manusia. Ditambah lagi dengan komunitas elang bondol (halias indus) yang merupakan jenis burung yang hampir punah didunia dan dilindungi.
Bangunan bangunan yang ada menggunakan konsep rumah pesisir dengan bahan kayu dan berbagai bangunan utama menggunakan konsep tradisional khas Manado untuk memperkuat suasana yang alami dan gazebo yang terdapat di sepanjang pantai menggunakan bahan bambu dan atap rumbia merupakan ciri khas yang menjadi daya tarik tersendiri di Pulau Bidadari.
Sumber : google
Tidak ada komentar:
Posting Komentar