Jumat, 05 Juli 2013

keuntungan menjadi motivator komunikasi dunia bisnis

1. Point Of Sale Material

Point of sale material merupakan satu bentuk komunikasi produk kepada masyarakat, hal ini dapat dipergunakan sebagai media komunikasi dalam konsep penjualan. Banyaknya produk yang dipasarkan, dengan keragaman yang begitu banyak menyebabkan konsumen dihadapkan dengan pilihan. Suatu perusahaan yang berusahan dengan baik untuk memasarkan dan mempromosikan dengan berbagai media komunikasi, tetapi dalam kenyataan masih banyak konsumen yang belum mengentahui keberadaan produk tersebut. Point of sale – POS merupakan suatu sarana untuk menarik perhatian konsumen terhadap produk, baik produk lama dan baru, produk khusus atau melakukan penawaran khusus. Apa saja yang termasuk kedalam kategori POS termasuk rak pinggiran, paket dummy, paket tampilan, layar berdiri, ponsel, poster , dan spanduk atau bentuk lainnya seperti sesuatu yang dapat di bawa oleh konsumen, yang mencirikan produk, logo produk dan nama perusahaan, yang secara umum terpasang dan diletakan di tempat yang strategis dekat produk yang ditawarkan atau mendekati dengan produk turunannya atau satu lini. POS juga dapat merujuk kepada suatu sistem yang digunakan untuk mencatat transaksi antara pelanggan dan perdagangan . Point of sale material sering juga disebut dengan istilah point of purchase material yang merupakan bentuk komunikasi dengan adanya suatu produk atau jasa tertentu yang ditawarkan kepada konsumen dan masyarakat.

2. Menyesuaikan diri dengan lingkungan konsumen
Dalam dunia bisnis dan konsep pemasaran dikenal dengan konsep hubungan antara produsen dengan konsumen yang berbentuk tidak langsung, bentuk hubungan ini agar efektif dan efisien sangat ditentukan oleh bagaimana produk dipromosikan, image dan citra perusahaan, dan bagaimana perusahaan dimanajemen. Hal yang perlu di perhatikan adalah bagaimana konsumen mendapatkan informasi dan pengetahuan tentang produk yang dipasarkan, secara umum konsumen dihadapkan dengan keragu – raguan, kebimbangan, kebingungan dalam menentukan pilihan, hal ini sering di sebabkan oleh kurangnya informasi dan komunikasi antara produsen dengan konsumen sangat sedikit. Dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi hal ini dapat diperkecil dan produsen dapat meningkatkan cara dan mencari bentuk yang efektif dalam berkomunikasi dengan konsumen, hindari cara memaksa atau cara yang tidak menguntungkan pihak
konsumen, hal ini dapat menyebabkan tidak efektifnya komunikasi dan penjualam. Sebagai contoh buatlah suatu iklan promosi produk dengan memberikan suatu informasi yang jelas dan terperinci, dengan tujuan konsumen memperoleh kenyakinan dan informasi atas produk, bukan memberikan suatu iklan dengan berlebihan dan memaksa, hal ini akan menyebabkan konsumen kecewa dan merasa tertipu oleh bujukan iklan, lihat subbab komunikasi di dalam organisasi. Bagaimana membuat komunikasi dengan konsumen agar lebih efektif dan sesuai dengan target yang ditetapkan oleh manajemen perusahaan, diperlukan langkah – langkah perbaikan dalam berkomunikasi dengan konsumen. Langkah awal yang dapat ditempuh adalah
dengan memahami lingkungan konsumen dan mengetahui dan memperbaiki kebiasaan komunikasi yang buruk.
Langkah selanjutnya dapat ditempuh dengan, menurut Sri Nawangsari dalam buku komunikasi
bisnis, adalah :
 Jangan memberikan alasan yang sama
 Jangan menilai kualitas produk yang berlebihan
 Jangan menjatuhkan produk sejenis dari perusahaan lain
 Sampaikan informasi yang sewajarnya
 Tanggapi dengan segera setiap keluhan konsumen
 Bertindak secara arif dan bijaksana.

3. Hubungan Inter-Industri
Dalam perkembangan bisnis modern yang perlu di kaji dan dipertimbangkan adalah aspek hubungan antara satu industry dengan industry lain yang dikenal dengan istilah inter industry relation ship, hal ini digambarkan bahwa suatu produk atau hasil akhir suatu industri tidak hanya dibutuhkan oleh konsumen di pasar, tetapi dibutuhkan juga oleh industri lain untuk digunakan sebagai bahan baku atau bahan pelengkap. Jadi buatlah suatu hubungan bisnis dengan konsumen dan industri lain. Jika terjadi suatu perubahan dari suatu industri, maka akan berpengaruh terhadap industri lain. Maka jika terdapat perbedaan input, maka akan berpengaruh pada konsumen yang memakainya dan berakibat berpengaruh terhadap pihak yang menjual input dan
sebaliknya jika industri yang menjual bahan melakukan atau mengalami perubahan – perubahan tertentu. Hal ini terdapat pengaruh timbal balik yang sesuai dengan prinsip multiplier dalan teori ekonomi dan bisnis.
Bangun dan kembangkan kemampuan kerja sama antar inter industri dengan industri lain, terlebih pada industri yang mendukung kegiatan bisnis perusahaan, agar dapat menjamin hubungan komunikasi yang harmonis dan dinamis, dan jadikan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi sebagai alat dan sarana pendukung kerja sama dan komunikasi.
Maka jika kita analisis tentang hubungan antar inter industry yang dapat dikembangkan
di ketegorikan ke dalam :
1. Hubungan langsung
2. Hubungan tidak langsung
3. Hubungan induksi
Yang menjadi dasar pemilihan hubungan yang akan dilakukan adalah motivasi terhadap
keuntungan yang akan diperoleh, jangka waktu, jenis dan langkah atau prosedur yang akan
ditempuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar